Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Mulai 1 Januari 2026
Gunung Rinjani, yang berlokasi di Pulau Lombok, adalah salah satu gunung yang paling populer di Indonesia bagi para pendaki. Keindahan alamnya yang memukau dan tantangan yang ditawarkan di jalur pendakian menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar petualangan.
Dalam waktu dekat, akan ada perubahan terkait harga tiket masuk untuk mendaki Rinjani. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kelestarian alam serta memberikan pengalaman terbaik bagi pendaki yang datang ke sana.
Jalur pendakian Gunung Rinjani terkenal akan kesulitan dan keindahannya. Ada enam jalur yang tersedia, masing-masing dengan tingkat kesulitan dan keunikan tersendiri, yang menjadi tantangan memikat para pendaki.
Rincian Kenaikan Harga Tiket Masuk Pendakian
Perubahan harga tiket masuk tersebut dibagi menjadi tiga kelas dengan tarif yang berbeda untuk Warga Negara Asing (WNA) dan Warga Negara Indonesia (WNI). Kelas pertama mencakup tarif untuk WNA sebesar Rp 250.000 per orang per hari.
Sementara untuk WNI, tarifnya bervariasi tergantung pada hari kerja atau hari libur. Di hari kerja, harga tiket untuk WNI adalah Rp 50.000, sedangkan di hari libur harganya menjadi Rp 75.000.
Bagi rombongan pelajar atau mahasiswa yang terdiri dari minimal lima orang, tarif khusus berlaku di kelas pertama, yakni hanya Rp 25.000 per orang per hari. Ini merupakan inisiatif untuk mendorong kunjungan mahasiswa dan pelajar.
Harga Tiket untuk Kelas Kedua dan Ketiga
Kelas kedua untuk WNA memiliki tarif sebesar Rp 200.000 per orang per hari. Sementara itu, untuk WNI, tarif hari kerja adalah Rp 20.000 dan meningkat menjadi Rp 30.000 di hari libur.
Rombongan pelajar atau mahasiswa untuk kelas kedua pun mendapat tarif spesial, yaitu Rp 10.000 per orang per hari untuk minimal lima orang. Kebijakan ini memudahkan akses edukasi bagi kalangan muda.
Dalam kelas ketiga, WNA perlu membayar Rp 150.000 per orang per hari. Untuk WNI, biayanya jauh lebih terjangkau, dengan tarif hanya Rp 10.000 di hari kerja dan Rp 15.000 di hari libur.
Aplikasi eRinjani untuk Pemesanan Tiket
Untuk memastikan semua tiket pendakian terkelola dengan baik, kini semua pendaki diharuskan menggunakan aplikasi eRinjani. Aplikasi ini membuat proses pemesanan dan pengaturan pendakian menjadi lebih efisien dan terorganisir.
Kehadiran eRinjani memfasilitasi pencatatan jumlah pendaki dan kondisi jalur pendakian secara real-time, sehingga dapat menjaga keamanan dan kenyamanan pendaki. Ini adalah langkah modern dalam pengelolaan destinasi wisata alam di Indonesia.
Dengan penggunaan aplikasi ini, diharapkan semua pendaki bisa lebih mematuhi peraturan dan menjaga kelestarian alam selama melakukan pendakian. Kesadaran akan pentingnya pelestarian menjadi salah satu fokus utama dalam pengembangan pariwisata di Rinjani.
Tantangan dan Kebijakan dalam Pendakian Gunung Rinjani
Gunung Rinjani sendiri telah ditetapkan masuk dalam Grade IV, kategori jalur yang sangat sulit. Hal ini menunjukkan bahwa pendaki pemula tidak disarankan untuk mencoba mendaki gunung ini. Keputusan ini diambil demi keselamatan dan keutuhan ekosistem di kawasan tersebut.
Total terdapat enam jalur pendakian yang semuanya memiliki tingkat kesulitan berbeda. Jalur-jalur tersebut meliputi Senaru, Sembalun, Tete Batu, Aik Berik, dan Torean, masing-masing menawarkan pemandangan dan pengalaman berbeda.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem menyatakan bahwa jalur Grade IV bertujuan untuk melindungi pendaki serta lingkungan. Penerapan grade ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya sikap bertanggung jawab saat mendaki.




