Miss Palestina dan Meksiko Lolos, Indonesia dan Israel Tersingkir
Babak final Miss Universe 2025 yang dinanti-nanti akhirnya berlangsung di Impact Challenger Hall, Pak Kret, Nonthaburi, Thailand, pada hari Jumat yang cerah. Dari total 120 kontestan yang mewakili berbagai negara dan wilayah, hanya 30 yang berhasil maju ke babak berikutnya. Sayangnya, wakil dari Indonesia, Sanly Liu, tidak berhasil melanjutkan perjalanan, sementara Nadeen Ayoub dari Palestina dan Fatima Bosch dari Meksiko berhasil mendapatkan tempat di babak berikutnya.
Acara megah ini dibuka dengan perkenalan para kontestan yang mengenakan gaun dua potong berwarna lavender yang berkilauan. Momen ini diharapkan menjadi sorotan bagi penonton untuk mengenal para peserta lebih dekat, karena setiap kontestan memperkenalkan diri dengan penuh percaya diri dan semangat.
Pembawa acara, Steve Byrne, seorang komika asal Amerika Serikat, memberikan sambutan hangat kepada semua hadirin dan menyampaikan simpati kepada warga Filipina yang terdampak oleh topan badai. Acara ini juga dihibur dengan penampilan penyanyi Thailand, Jeff Satur, yang berhasil menarik perhatian para delegasi dan penonton dengan suara merdunya.
Rangkaian Acara Menarik di Miss Universe 2025
Sesi perkenalan kontestan bukan satu-satunya yang menarik dalam acara ini. Selain itu, ada juga berbagai pertunjukan dan hiburan yang disuguhkan untuk meningkatkan suasana. Dayanara Torres, seorang mantan Miss Universe, dan R’Bonney Gabriel, Miss Universe 2022, bertindak sebagai juri yang memberikan penilaian mendalam terhadap setiap kontestan.
Setelah perkenalan, para kontestan diberikan kesempatan untuk menunjukkan kekuatan dan keunikan masing-masing. Mereka tidak hanya berbicara tentang diri mereka tetapi juga berbagai isu sosial yang mengharuskan mereka berpikir kritis dan menyampaikan pandangan mereka kepada audiens.
Acara ini tak hanya sekadar perlombaan kecantikan, tetapi juga merupakan platform untuk menyuarakan berbagai isu penting. Kontestan dari berbagai negara menyampaikan pesan tentang pemberdayaan perempuan, pendidikan, dan lingkungan, yang menjadi penting dalam konteks dunia saat ini.
Proses Penjurian dan Seleksi Kontestan Terbaik
Proses penjurian juga menjadi sorotan. Ketiga juri melakukan penilaian berdasarkan serangkaian kriteria yang profesional dan ketat. Keberanian, kecerdasan, dan daya tarik adalah beberapa faktor yang diutamakan dalam menentukan siapa yang layak untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.
Setiap kontestan menunjukkan dedikasi dan persiapan yang luar biasa. Pendekatan serta gaya masing-masing kontestan telah berhasil menciptakan atmosfer kompetisi yang sangat dinamis dan menarik. Hal ini memberikan tantangan tersendiri bagi para juri untuk menjalankan tugas mereka dengan adil dan objektif.
Saat 30 nama terpilih, penonton serta pendukung kontestan lainnya memberikan sorakan dan dukungan yang semarak. Momen ini menjadi salah satu yang paling dinunggu-nunggu dalam setiap acara Miss Universe.
Daftar Kontestan yang Masuk ke Babak Selanjutnya
Pada akhirnya, setelah sesi yang intens dan penuh emosi, daftar kontestan yang melaju ke babak berikutnya resmi diumumkan. Nama-nama seperti Manika Vishwakarma dari India, serta Praveenar Singh dari Thailand, telah membuktikan diri sebagai yang teratas dalam kompetisi ini.
Di antara mereka yang mencapai Top 30, Fatima Bosch dari Meksiko dan Nadeen Ayoub dari Palestina mencuri perhatian banyak orang. Kinerja mereka dalam berbagai segmen acara menggambarkan kombinasi antara kecantikan, kecerdasan, dan kepemimpinan yang luar biasa.
Daftar nama kontestan yang berhasil maju menunjukkan keanekaragaman budaya dan potensi yang ada di setiap negara. Ini menjadi simbol kesetaraan dan semangat persaingan yang mendorong banyak wanita muda untuk mengejar impian mereka.




