Pesona Selebgram Amanda Zahra Menikah Lagi Sebagai Pengantin Sunda
Berita mengenai selebgram Amanda Zahra yang resmi menikah kembali menjadi sorotan publik. Pada tanggal 7 Desember 2025, Amanda menerima pinangan dari Adli dan berbagi kebahagiaannya melalui media sosial.
Tampil memesona dalam balutan busana pengantin adat Sunda, Amanda menunjukkan sisi anggun dirinya. Dalam unggahannya di Instagram, ia menuliskan “Pengantin Sunda,” yang membawa perhatian banyak orang.
Dalam foto-foto tersebut, Amanda mengenakan kebaya putih dengan sulaman yang rumit. Keseluruhan penampilannya mencerminkan keanggunan dan tradisi yang kaya dalam budaya Indonesia.
Di sisi lain, berita tentang banjir bandang yang melanda Sumatra juga menarik perhatian. Banjir tersebut berdampak pada berbagai cagar budaya, termasuk Masjid Azizi dan Makam Kesultanan Langkat di Kabupaten Langkat.
Selebgram Amanda Zahra Tokoh di Balik Kebahagiaan Pernikahan
Karier Amanda Zahra sebagai selebgram telah membuatnya dikenal luas di kalangan masyarakat. Kisahnya yang pertama kali terangkat melalui kontroversi menjadikannya pusat perhatian, terutama setelah berita pernikahan ini muncul.
Berdasarkan informasi yang beredar, Amanda menyebutkan bahwa pernikahan ini adalah momen bersejarah dalam hidupnya. Ia ingin memulai babak baru yang lebih baik bersama pasangan pilihan hatinya.
Segala persiapan pernikahan dilakukan dengan hati-hati untuk menciptakan momen yang berkesan. Amanda mengungkapkan rasa bahagianya dengan berbagi insight seputar proses persiapan di akun media sosialnya.
Banjir Bandang di Sumatra: Dampak Besar pada Cagar Budaya
Banjir yang melanda berbagai daerah di Sumatra Utara ini memberikan dampak signifikan terhadap cagar budaya. Salah satu yang terkena dampaknya adalah Tjong A Fie Mansion, yang terletak di Kota Medan dan memiliki sejarah panjang.
Dwi Fajariyatno, seorang Pamong Budaya, menjelaskan kondisi bangunan yang terendam. Untuk pertama kalinya dalam 135 tahun, bangunan ini menghadapi masalah seperti kebanjiran, yang semakin memperburuk keadaannya.
Kejadian ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap cagar budaya di tengah bencana alam. Masyarakat diharapkan lebih peka dan bisa berkontribusi dalam pelestarian warisan budaya yang ada.
Upaya Menteri Lingkungan Hidup dalam Menanggapi Banjir Bandang
Menteri Lingkungan Hidup bertindak cepat dengan memantau daerah yang terkena dampak banjir bandang. Ia mengunjungi lima daerah aliran sungai untuk memastikan kondisi darurat ditangani dengan baik.
Pemantauan ini bertujuan untuk memahami sejauh mana pengaruh aktivitas manusia terhadap lingkungan. Menteri tersebut mengungkapkan bahwa tidak semua material yang terseret banjir berasal dari dampak aktivitas manusia.
Ini menunjukkan perlunya penanganan yang lebih komprehensif terkait dampak lingkungan. Banjir yang terjadi berpotensi mempengaruhi ekosistem yang ada, sehingga perlu ada solusi yang berkelanjutan.
Kondisi Lingkungan yang Perlu Diperhatikan di Sumatra Utara
Kondisi lingkungan di Sumatra Utara saat ini berada dalam perhatian banyak pihak. Pengamatan menunjukkan bahwa beberapa lokasi telah mengalami kerusakan akibat bencana yang terjadi berulang kali.
Hanif, Menteri Lingkungan Hidup, memperingatkan bahwa struktur tanah yang melemah dapat menyebabkan keruntuhan saat hujan deras. Langkah-langkah mitigasi harus dipikirkan agar asumsi ini tidak terulang di masa depan.
Masyarakat dan pemerintah harus bersinergi untuk melakukan langkah-langkah pencegahan. Penyuluhan mengenai pentingnya menjaga lingkungan menjadi kunci untuk mengurangi risiko bencana di kemudian hari.




